Selasa, 09 Agustus 2011

Seluk Beluk Crew Produksi Multimedia Komunikasi


Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
Asst. Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalu mengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi
Producer :
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.
Asisten Produser :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya
Agent (Agent Model) :
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka
Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman
Camera Departement :
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
Cameraman :-
First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.- Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.- First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)- Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran
Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
Boom Man :
Seorang yang mengoperasikan mikrofon boom.
Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
Dialogue Coach or Dialogue Director :
Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog.
Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio.
Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser.
Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.
Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran
Film Loader :
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose.
Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi
Gaffer :
Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran.
Green Departement :
Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
Hairdresser :
Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
Hairdresser Departement :
Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris.
Key Grip :
Orang yang memimpin para pekerja grip.
Make-Up Departement :bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
Music Departement :
Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film.
Production Departement :
Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi.
Production Assistant :
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi.
Production Manager :
Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.
Production Unit :
Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.
Prop Man :
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.
Research Departement :
bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum.
Script Supervisor, Script Clerk :
Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.
Still man, Photographer :
Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu.
Transportation Departement :
Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain.
VTR Man :
Orang yang mengoperasikan VTR (Video tape Recorder) selama proses pembuatan acara televisi.
Wardrobe Departement :
Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi.

Cahaya dan Pencahayaan dalam pembuatan film


Cahaya dan Pencahayaan dalam pembuatan film

Cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting dalam pertunjukan teater atau produksi film. Tanpa cahaya maka penonton tidak dapat menyaksikan apa-apa karena gelap tak bisa dilihat.
Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. Secara sederhana ada dua jenis sumber pecahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan(artificial).
Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.
Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.
Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.
Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
gambar dari http://www.dvxuser.com/
Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.
Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang.
Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya.
Mengukur Intensitas
Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.
Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :
Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas
Readhead : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
Hallogen : 100 – 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
Fresnell : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya
Temperatur Warna
Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.

Menjadi Profesional TV/Filmmaker


Sebagai seorang profesional Video maker atau Filmmaker, kita seringkali harus bekerjasama dengan berbagai profesional lain (kru, DOP, Produser, Sutradara, Penulis Skenario, Penata Artistik, dll) dalam proyek dan produksi yang berbeda-beda.
Dan keberagaman ini sangat penting untuk tetap menumbuhkan kreativitas seni visual yang “Fresh” dan “Different” sehingga hasil akhirpun menjadi sebuah karya yang sesuai dengan production design yang diinginkan. Untuk itu, bila anda ingin maju, sebaiknya hindari bekerjasama dengan tim langganan yang itu-itu saja. Atau bila sudah ada tim yang solid, cobalah bereksplorasi dengan profesional lain untuk mendapatkan penciptaan-penciptaan baru. Steven Spielberg saja, tidak pernah mempunyai langganan tim produksi yang solid. Bahkan dalam karyanya Schinder List, Spielberg justru bekerjasama dengan profesional dokumentaris yang kuat dalam produksi dokumenter.
Kunci utama keberhasilan sebagai seorang profesional ada Empat Points:
1.Skill
Skill, ini persyaratan utama. Anda wajib menguasai skill dalam bidang profesi anda baikuntuk teknis maupun non teknis. Biasanya Skill bisa dipelajari di berbagai sekolahTV/Film, bisa juga dengan berguru pada para senior dan mencari pengalaman.
2.Network
Sedangkan Networking dibutuhkan agar anda masuk ke dalam jaringan industri yang mengakui skill anda.
3.TeamWork
Kalau sudah mendapatkan Network maka yang diuji adalah kemampuan anda untuk Team Work dengan tim produksi yang selalu berbeda, bukan hanya dengan orang yang itu-itu saja. Kalau anda tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, maka Networking ini akan terhenti dengan sendirinya. Dan anda tidak diakui lagi sebagai seorang Profesional.
4.Etika
Yang terakhir adalah Etika! nah ini sering dilupakan oleh para tv maker/filmmaker instant yang terburu-buru ingin segera tampil sebagai profesional. Etika ini tumbuh dari bawah, bila anda memulai karir anda sebagai seorang asisten produksi atau kru unit atau kru lighting dsb maka anda akan merasakan bekerja sebagai kru dilapangan. Ini akan menumbuhkan rasa solidaritas dan etika ketika anda menjadi profesional. Bila tidak, anda akan terbuang dari industri hanya karena tidak punya etika yang baik. Etika ini juga termasuk dengan tata cara bekerja, menjaga kepentingan klien, tata bahasa, menjaga networking dengan para senior, dsb.
Sesungguhnya banyak anak2 muda kreatif bahkan punya modal finansial yang kuat untuk maju. Tapi mereka terjungkal karena tidak dimodali keempat points diatas. Sekarang saja, puluhan ribu anak2 muda kuliah broadcast, komunikasi dan film di dalam dan diluar negeri.
Ratusan lainnya membeli peralatan digital dan langsung berkarya…. namun bila tidak ada Skill, Network, TeamWork dan Skill… Apa yang bisa kamu karyakan ????! siswaku.


source : http://kasmanto.wordpress.com/2011/08/04/menjadi-profesional-tvfilmmaker/

Selasa, 02 Agustus 2011

Fungsi menu ulead V09 dan soal-soal XII MM SMKN 7 JKT

Menu-menu Ulead v09

1. Vidio Track digunakan untuk menyusun film, Memberi effect, Mengisi Title,
2. Overlay track digunakan untuk menumpuk film, Merubah komposisi proposional film, edit frame bisa merubah kedudukan frame, bila dalam posisi attribute frame bisa di buat transparan/mask frame sesuai selera.
3. Project mode play back digunakan untuk Mode menghidupkan film yang telah disusun.
4. Clip Mode paly back digunakan untuk Mode menghidupkan hanya satu film.
5. Storyboard view digunakan untuk memperlihatkan susunan film dengan effect yang digunakan
6. Title track digunakan untuk mengisi teks yang dikehendaki, bila dlm menu edit teks bisa diubah stylenya, effect, bacground atau kedudukannya, bila pada menu apply animation bisa diberikan animasi type, fadle, fly, pop-up, swing, Turn, moving, zoom dll.
7. Voice track digunakan untuk meletakkan hasil rekam suara kita atau suara dari sumber yang lainnya, bila menu record voice diaktifkan dan di klik start maka sumber suara yang masuk dapat direkam. Atau juga bisa import dari cd audio.
8. Record Voice digunakan untuk merekan suara dari microphone.
9. Audio View digunakan untuk mengatur volume suara, bisa minimal sampai dengan maximal.
10. Time line view digunakan untuk melihat menu vidio track, overlay track,Title track, Voice track, Music Track. Secara bersamaan.
11. Menu capture digunakan untuk Mengambil data dari handy camera langsung, input DVD, DV quick scan.
12. Menu edit digunakan untuk menyusun film yang akan diediting dengan extention avi.
13. Menu effect digunakan untuk memberikan effect jeda film jenis bar, bam door, cross, flap A, flap B, side, split hall, split, turn page, twist, wrap, zipper, 3D, rotate, album, clock dll.
14. Menu overlay digunakan untuk menyusun film yang akan dirubah komposisi proporsional film. Menambah gambar/image, membuat background film sesuai vidio filter, menambah background animasi.
15. Menu title digunakan untuk memberikan title/nama dari suatu adegan film, Show time, My love, Summer fun dll.
16. Menu audio digunakan untuk mengisi suara musik ke dalam background film.
17. Menu share digunakan untuk membuat vidio file/rendering, sound file/wav/mp3, disc, project play back, export, DV recording, Share vidio online.
18. Menu file berisikan, New project, open project, save, save as, project properties, preferences, relink, Insert media file to timeline, vidio, dvd, image, audio, Insert media file to library, file to timeline, vidio, dvd, image, audio.
19. Menu exit digunakan untuk keluar dari program ulead.
20. Menu edit berisi undo, redo, copy, paste, delete.
21. Menu clipe berisi, multi trim vidio, split by scene, save trimmed vidio, save as still image, export/ulead dvd, dv recording, web page, email, greeting card, movies screen server., properties.
22. Menu tools berisi, vidio studio dv to dvd wizard, vidio studio movies wizard, create disk, select devide control, change capture plug in, batch convert, full screen preview, save current frame as image, make movies manager, preview files manager, library manager, Product codec information, smart down load, print option.
23. Edit image digunakan untuk menampilkan gambar,
24. Edit vidio filters digunakan menampilkan effect auto expo, buble, cropping diantara film/jeda film, Attribute bisa merubah filter, mengatur filter sesuai selera. dll.
25. Edit color menampilkan warna sesuai pilihan.
26. Edit decoration obyek digunakan untuk menampilkan gambar/image tetap.
27. Edit decoration frame digunakn untuk menampilkan frame.
28. Edit flash animation digunakan menampilkan gambar animasi pada jeda film.
29. Trim Handles left digunakan untuk mengedit film dari sebelah kiri.
30. Trim handles right digunakan untuk mengedit film dari sebelah kanan.
31. Home digunakan untuk untuk mengembalikan timeline ke awal editing
32. End digunakan untuk mengembalikan timeline ke akhir editing.
33. Previous digunakan untuk mengembalikan timeline ke awal edting dengan waktu 1 secon
34. Next digunakan untuk mengembalikan timeline ke akhir editing dengan waktu 1 secon.
35. Enlarge/Minimize digunakan untuk memperbesar tampilan /memperkecil tampilan editing.
36. Mark-in/out digunakan untuk mengatur trim handles ke awal editing dan akhir editing.
37. Cut clip digunakan untuk memotong film.
38. Reverse vidio 90 digunakan untuk membalik editing film, awal jadi akhir.
39. Play bach speed vidio digunakan untuk 100 % kecepatan normal vidio, semakin kecil film speed semakin lambat.
40. Play back speed audio digunakan untuk 100 % kecepatan noemal audio semakin kecil audio semakin lambat.
41. Menu music & amp; voice digunakan untuk mengimport audio dari cd, pengaturan speed audio, audio filter dengan echo.
42. Menu Auto music digunakan untuk memutar music dari library, bach gitar, blues to go, cold metal, dan diberi effect variation dan dapat diatur lama musicnya. dll.
Soal untuk siswa kelas XII Multimedia
SMKN 7 Jakarta
Buatlah film dari unsur-2 yang ada pada menu ulead v09 sesuai materi diatas.
1. ada film pembuka
2. ada effect background
3. ada efect jeda
4. ada frame
5. ada tulisan biasa dan animasi
6. ada animasi 2D dan/atau 3D
7. ada film bebas yang ditampilkan minimal 5 episode dan setiap episode diberikan jeda
8. ada rekaman suara/vokal
9. ada music latar/background
10. ada overlay film, music, suara
11. buat storyboard dari film tersebut
12. ada film penutup disertakan narasinya
jakarta, 20 Juli 2011
Kasmanto
dikumpulkan ke bloger masing, terakhir tanggal 20 September 2011 pkl 12.00 bbwi. dengan nama : editingvidionamakamu yang sudah dirender
atau dikirim ke Bapak dengan softcopy yang telah dirender ke bloger Bapak langsung dan atau di sampaikan berupa VCD, atau DVD secara langsung pada tgl tersebut. bila siswa/siswi kelas XII MM, tidak mengerjakan soal tersebut, berarti tidak mempunyai nilai ulangan semester. atau tidak lulus kompetensinya.
Jakarta, 20 Juli 2011
by kasmant_